Kirim Barang Lewat TIKI Kena Subcharge (Biaya Tambahan) ?

Kirim Barang Lewat TIKI

DIREVIU – Kali ini saya akan berbagi pengalaman saya menggunakan jasa pengiriman TIKI. Kemarin malam saya mendapatkan orderan produk yang saya jual di Bukalapak, produk itu akan dikirim ke salah satu daerah di Kalimantan Selatan dengan menggunakan TIKI ONS. Saya cek detailnya, termasuk alamat dan biaya ongkos kirim yang harus saya siapkan untuk esok harinya. Saat itu ongkir di Bukalapak tertulis IDR 43.000, tapi saya tidak cek ulang ke web TIKI atau menggunakan aplikasi TIKI. Saya berfikir ongkos kirim gak akan beda, dan kalaupun beda paling IDR 1.000 atau IDR 2.000.

Tiba pagi harinya saya langsung packing produk yang semalam diorder dan saya cetak alamat tujuannya. Setelah packing selesai saya bergegas ke cabang TIKI dekat tempat saya untuk mengirim barang tersebut. Sesampainya di cabang TIKI tersebut saya langsung memberikan barang yang akan saya kirim kepada petugas yang berjaga. Pak petugas itu lekas menimbang dan ketak-ketik data alamat yang menjadi tujuan kiriman.

Kirim Barang Lewat TIKI
Resi TIKI - Detail Ongkos Kirim
Setelah berapa lama petugas itu selesai mengetik dan memberikan selembar kertas resi kepada saya. Betapa terkejutnya saya ketika melihat ongkos kirim yang tertulis di resi, sebesar IDR 55.000. Saat itu saya terdiam sesaat dan kemudian bertanya kok ongkos kirimnya segitu, petugas tersebut menjawab emang segitu dan ada kenaikan tarif per tanggal 03 Januari 2017 kemarin. Tapi saya tetap nanya kok bedanya sejauh itu, dari IDR 43.000 menjadi IDR 55.000 (beda IDR 12.000), petugas tersebut kembali mengatakan ya emang segitu udah dari TIKI-nya. Karena sudah terlanjur males dan kecewa, saya bergegas pulang walupun masih ada perasaan dongkol.

Sesampainya dirumah saya cek lewat aplikasi TIKI, dan benar saja ongkos kirimnya emang naik, tapi tidak sampai menjadi IDR 55.000, hanya menjadi IDR 49.000. Terus selisih IDR 6.000 itu kemana???! Heran saya..!!! Saya bisa saja melapor ke Bukalapak perbedaan ongkir tersebut, seandainya digantipun ya hanya yang sebesar IDR 6.000 (beda ongkos kirim yang sebenarnya), yang IDR 6.000 lagi gak mungkin diganti.

Kirim Barang Lewat TIKI
Resi TIKI - Perbandingan Detail Ongkos Kirim
Baru 2x menggunakan jasa pengiriman TIKI dekat tempat saya itu, biasanya sih saya mengirim di cabang TIKI yang lain yang lokasinya agak jauh. Dalam 2x pengiriman tersebut, saya sudah 2x juga dapat pengalaman buruk kirim barang di cabang dekat ditempat saya tersebut. Pengalaman buruk yang pertama, udah 5 hari resi gak bisa di-tracking (pembeli ngomel-ngomel, tapi untungnya barang nyampai), dan yang kedua ya ini, selisih ongkos kirim yang mencapai IDR 12.000, konyol banget.

Karena males ribet dan gak mungkin saya membebankan biaya tambahan (subcharge) kepada konsumen saya, dengan agak kecewa saya akhirnya mengikhlaskan selisih ongkir itu. Semoga saja dapat pengganti rezeqi yang lain.

Poin Pentingnya:

  1. Selalu cek ongkir ke web kurir yang bersangkutan sebelum deal total ongkos kirim.
  2. Tanyakan ongkir ke petugas sebelum barang dikirim (kalau mau mudah minta nomor telponnya, biar bisa cek/tanya ongkos kirim dari rumah)
  3. Selalu teliti resi, terutama pada detail biaya ongkos kirim sebelum meninggalkan konter/cabang kurir pengiriman.
  4. Terkadang perbedaan seperti itu bukan disengaja dari pihak kurir, tetapi hanya oknum tertentu saja.
  5. Kalau kita memakai Bukalapak, Tokopedia, atau E-Commerce pihak ketiga lainnya terkadang memang ada kesalahan pada sistem karena mungkin data belum ter-update (biasanya ada info).
  6. Lebih bijak dalam menghadapi kasus seperti ini dan jangan sampai pembeli/konsumen yang ikut jadi korban kena biaya tambahan atau subcharge (kecuali ada kesepakatan bersama).

Jadi benarkah “Kirim Barang Lewat TIKI Kena Subcharge (Biaya Tambahan) ?” itu memang terkadang terjadi dilapangan, lebih bijak dan teliti saja. Semoga bermanfaat.

Kirim Barang Lewat TIKI Kena Subcharge (Biaya Tambahan) ? Kirim Barang Lewat TIKI Kena Subcharge (Biaya Tambahan) ? Reviewed by Direviu Indonesia on 12:47 AM Rating: 5

No comments:

ads
Powered by Blogger.